"disini ku berdiri menatap di ketinggian cahya menjelang senja dan ku menyapa segerombolan camar berparuh kuning ketika menukik menuju tiang carik perahu nelayan dan bertengger menentang angin
seakan laut adalah rimba bagi sang camar
lahan bagi sang nelayan
bahkan cermin sang mentari
bagi ku itu adalah sebuah rantai emas yg di kalungkan di pundak waktu kala siang atau pun malam menyapa di senyapnya suara
debur ombak adalah irama kerinduan di jejak yg tertinggal saat ku tau rindu laut tlah memudar di jingga senja.