Sabtu, 25 Oktober 2014

Hilang Aksara

Tiada lagi kata terindah mampu ku rangkai ketika mentari mu tenggleam di hatiku.

Malam ku di malam mu
gemintang taburi langit jiwaku,seakan kaulah purnama trindah sepanjang peregseran waktu ku.

Perlahan namun pasti,kepastian itu,kepastian ini

Warna jingga langit ku indah ketika simponi simponi rindu kau kumandangkan dari dasar ketlusan hati mu.

Ku diam,,,
ku nikmati,
kuresapi belai lembut nafasmu yang menelusuri ruang labirin telingaku.

Sayang...
Ku nikmati rindu
dalam jeruji hati saat kau ulurkan jemari mu mengusap lelehan airmata ku...

Sayang
maafkan bila ku masih mencintai mu.

By:ddc
Pasaman
18092011

BUKAN SALAH MU

...Perlahan rindu ini tumbuh di lipatan waktu ku
mengakar pada tiap lembar suara mu

entah mengapa krnduan ini merayuku tuk tidak memandang remeh rasa yg trcpta.

Memang tiada yg menyangka
tidak aku
diri mu
dia bahkan mereka
yg trkdang menganggap rndu ini tak pernah hinggakan mmpi yg kian sunyi

padahal
sepatah kata mesti d perhitungkan,krna kata sering menciptakn luka tak trkira

seperti aksaraku yg trsudutkan ktika sangmalam menelan sjuta mimpi rinduku tentang mu

ku tau rnduku semu
ku tau ini juga bukan salah mu yg sntiasa ku rindu...

Dan ini rasa yg tak harus di persalahkn juga tak harus di permasalahkn,kenapa ku merindu,ku sendiri tak tau.

Sunyi nan mengembun

kembali ku gubah syair sunyi
yang mengembun di pucuk
pucuk malam
dalam temaram ruang jiwa
dalam kelam di sudut
kerinduan
ku bersimpuh pada penghuni
langit
dalam edaran terbentang
mimpi
tentang waktu
tentang masa
tentang harapan di julang asa
ku rebah di dada malam
di derai embun
dirinai manik mata
yang terburai dari pelupuk tak
tersangga
ku menangis
terisak
dalam gigil
dalam selimut yang berdebu
resah kulempar
gundah ku buang serta
sejenak embun menyapa
menjadi butiran airmata.

oleh:SANG PECINTA JINGGA

Rindu menikam waktu

telah ku buraikan kenangan itu
dari pundi ingatan ku
malam ini
seperti malam dimana
penghianatan atas tlus ku
menemani gundah mu
betapa jua kesiaan itu ku
hiraukan
hanya menjadikan rindu
dendam menikam waktu
kau kuasai tiap anganku
dalam bayang gelap
bayang suram di rentang
langkah yang tertinggal
kupusarakan mimpi
di pekuburan jiwa
tanpa nisan
tanpa tanda
yang mampu tuk kau cari
andai kelak kau kembali
sebab hati ku tlah tenang
dalam liang sunyi.

RINDU ADALAH

Rindu adalah tali yang tak
pernah putus
Merentang di tiang hati, di
tiang mimpi
Kadangkala di singgahi burung
yang mengelakkan kabut
Pada pagi dingin yang
mengaburkan sinar matahari
Rindu adalah tiang yang tak
pernah tumbang
Tegak dilorong kehidupan,
disepanjang labuh usia
Disitu tergantung lampu
kenangan dan ingatan
Biarpun hari semakin tua dan
kelam sudah bermula
Rindu adalah lorong yang tak
pernah tertutup
Dari musim ke musim ia
menjadi laluan
Pengembara yang mencari
cintanya yang hilang
Disitu rumput yang telah lama
bertukar warna
Bunga dan daun silih berganti
segar dan kuncup
Rindu adalah musim yang tak
pernah tentram
Resah datang gelisah berulang
mengusik nasib
Hanya dzikir dan do’a menjadi
penawar mereda pedih dan
sakit
Dan sesekali puisi menjadi
nyanyian yang mengharukan
Dalam senyap air mata
perlahan-lahan menitik[.....]

Kamis, 23 Oktober 2014

TENTANG CERITA ITU

semua tentang cerita malam
tlah ku utarakan padamu
tentang gelisah jiwa tanpa
penyangga
tentang resah hati tak
berpengguni
sampai pada asa yang
tersandar di gerbang mimpi
padahal malam bukanlah satu
naungan
melainkan silihnya siang yg di
ganti
seperti musim dingin khas
dengan gigil
dan musim panas yang khas dg
kegerahan
atwkah dirimu tak menyadari
di segaris keindahan itu ada
lajur yang memisahkan warna
tentang luka
tentang duka
tentang tangisan dan airmata
atw memang dirimu sang
penjaga malam
yang mengawasi batas
keindahan itu
padahal saat embun mengusik
bumi
dirimu tersenyum dalam
mimpi.

Selasa, 21 Oktober 2014

Pagi di istana

Kesunyian tertegun di depan istana
awal dan akhir jabatan di tentukan
penguasa nomor satu yang ketujuh akan menduduki istana itu
kemanakah negeri ini kan dia bawa
di atas atawkah di bawah negeri ini ia berdiri
sumpah telah di bacakan
amanah telah di berikan
semoga amanah tak di anggap jatah

Jangan hanya berkoar di mimbar
lupa setelah memperoleh kedudukan
menjadi orang nomor satu itu tidak sukar
yang sukar mempertahankan
ingat,,,sepatah kata penguasa dusta
senegeri ini orang celaka
jadilah pemimpin yang bijaksana
jadilah penguasa yang bestari
semua akan di pertanyakan
kelak di hadapan yang maha Mengetahui

Senin, 20 Oktober 2014

Antara kita

Waktu datang dan pergi tak henti
Aku dirimu berpadu hati
Dari dahulu sampai esok nanti
bahkan kelak sampai ku mati

Dikau ada yang memiliki
Sedangkan aku seorang diri
Rasa rasanya ingin ku lari
Rasa ingin bawa mu pergi

Aku takut kehilangan mu
Jauh dari mu ku rasa rindu
Kemana kan kubawa resah di kalbu
Siang dan malam tringat selalu

Biarlah ku lepas semua rasa
Tentang sayang rindu melara
Semoga esok dikau bahagia
Walau ku tau hati berduka

Maafkan aku atas semua ini
Ku berharap dirimu mengerti
Biarlah kita sendiri sendiri
Mungkin ini yang harus kita jalani.



Pasaman 20/10/2014 00:37

Minggu, 19 Oktober 2014

Maaf atas diam ku

Sayang,,,bukan aku lelah atas semua ini
melainkan aku takut kehilangan mu
bersama mu kurasa kasih itu nyata
namun,,,apakah selamanya kita bersembunyi
di antara mereka mereka yang tak tau semua tentang kita
ku tau cinta kita cinta terlarang
ku tau itu...
namun ku tak ingin terlalu larut larut dalam kisah kita
kulepaskan diri mu dalam diam ku,,,
agar tiada indah itu sirna
dan ku kubur segenap kisah kita
dalam hati
dalam jiwa
sayang,,,maafkan aku dalam diam ku.



Pasaman 19/10/2014